Rabu, 30 November 2016

REMAJA DAN PERMASALAHANNYA

ILMU SOSIAL DASAR



Disusun Oleh :
Nama      : RIDHO HAFIS
NPM      : 56416342
Kelas      : 1IA12

Kata Pengantar

          Alhamduillahirobbil Alamin segala puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesikan Makalah ini.
            Makalah ini sengaja di buat sebagai salah satu tugas Ilmu sosial Dasar serta sebagai melengkapi tugas ketiga. Makalah ini akan membahas tentang  REMAJA DAN PERMASALAHANNYA.
            Namun disamping itu ini masih jauh dari kesempurnaan, karena manusia tidak luput dari kesalahan. Karena itu saya mohon maaf abila ada kata kata yang kurang berkenan di hati para pembaca, serta saya berharap Makalah ini bisa bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.

DAFTAR ISI



BAB I PENDAHULUAN
1.1  Latar belakang 
1.2  Rumusan masalah
1.3  Tujuan dan Manfaat Penelitian 
BAB II PEMBAHASAN
2.1  Pengertian remaja ?
2.2  Apa pengertian pergaulan remaja masa kini?
2.3  Faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan remaja?
2.4  Apa dampak permasalahan remaja?
2.5  Bagaimana cara mengatasi permasalahan remaja?
BAB III PENUTUP
3.1 Saran dan Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1
PENDAHULUAN

1.1        Latar Belakang
Pergaulan remaja pada zaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Semua media massa baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-hal yang dapat mengakibatkan merusak akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Remaja dulu dan kini sangat berbeda dan tidak relevan lagi apabila kita membandingkannya.
Masa remaja adalah masa transisi ketika anak beranjak dewasa. Masa ini pun dianggap rawan dan kebanyakan orang tua menjadi gelisah dan khawatir terhadap anaknya yang menginjak usia remaja. Apakah remaja dapat memilih jalan yang baik, atau justru salah jalan dalam pergaulan? Fenomena ini sudah tidak asing lagi dalam kehidupan masa kini, justru hal ini menjadi sangat memprihatinkan karena perkembangan remaja masa kini lebih banyak jatuh pada jalan pergaulan yang salah.
Untuk itu peran orang tua sangat di butuhkan karena untuk mendapingi agar tidak terjerumus ke yang salah, sehingga remaja tau batasan dengan cara memberikannya hal-hl yang positif contohnya dengan mengajak kegiatamn keagamaan.

1.2  Rumusan Masalah
1.2.1  Pengertian remaja ?
1.2.2  Apa pengertian pergaulan remaja masa kini?
1.2.3  Faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan remaja?
1.2.4  Apa dampak permasalahan remaja?
1.2.5  Bagaimana cara mengatasi permasalahan remaja?

1.3  Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai tugas ketiga mata kualiah ISD yang di berikan dan di kumpulkan pada tanggal 30 November 2016.
Manfaat dari penulisan ini adalah dapat di gunakan sebagai gambaran tentang pelajaran Ilmu Sosial Dasar (ISD).

BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Pengertian remaja ?
Para ahli sependapat bahwa Remaja adalah mereka yang berusia sekitar 13-18 tahun. Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Pada usia sekitar 13-18 ini remaja sudah tidak dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang tuanya. Kesalahan yang dibuat para remaja hanya akan menyenangkan teman sebayanya. Hal ini terjadi karena mereka memang masih dalam masa mencari identitas. Masa remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat penting.

2.2  Apa pengertian pergaulan remaja masa kini?
             Sebagai makhluk sosial, manusia tak lepas dari orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak pergaulannya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Pergaulan berasal dari kata “GAUL”.Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari  dalam persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan remaja saat ini. “Gaul” menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend, mode, dan hal-hal yang berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam geng-geng, sering bergabung, dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall, tempat wisata,  game center, dan lain-lain. yang mana pada akhirnya, gaul dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.
Solidaritas dan kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan “setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi narkoba, dan bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun teman nongkrong bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu sendiri.
           Jika ditinjau lebih dalam “Gaul” tidak akan menimbulkan banyak dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu, standar nilai yang sesuai dengan kebudayaan kita yang penuh dengan tata krama dan kesopanan. Hanya saja, mengubah sesuatu yang sudah mendarah daging di sebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi dari semua pihak, baik oranng tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.
Pergaulan remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni :
1.               Pergaulan Remaja yang Sehat
a.            Adanya kesadaran beragama bagi remaja
b.           Memiliki rasa setia kawan
c.            Memilih teman
d.           Mengisi waktu dengan kegiatan yang positif
e.            Laki-laki dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
f.            Menstabilkan emosi
g.           Etika Pergaulan Remaja
2.               Pergaulan Remaja yang tidak Sehat
Pergaulan remaja zaman sekarang memang sangat memprihatinkan , tidak jarang berbagai berita mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari genk motor tawuran, seks bebas, sampai pada penggunaan narkotika NAPZA.

2.3 Faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan remaja?
1.      Faktor orang tua
Para orang tua perlu menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, pengaruh media massa, kebebasan bergaul dan modernisasi di berbagai bidang. Rumah tangga yang dipenuhi kekerasan ntah antar orang tua atau pada anaknya jelas berdampak pada anak. Ketika anak tumbuh remaja, ia akan belajar bahwa kekerasaan adalah bagian dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar jika ia melakukan kekerasan pula. Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya ketika remaja akan tumbuh sebagai individu yang tidak mandiri dan dan tidak berani mengembangkan indentitasnya yang unik. begitu bergabung dengan teman-temannya. Ia akan menyerahkan dirinya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari identitas yang dibangunnya.
2. Sekolah
Sekolah pertama-tama bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu. Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya. Karena itu lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar misalnya, suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan, dengan pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dll. Akan menyebabkan siswa lebih senang melakukan kegiatan diluar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah itu masalah pendidikan, dimana guru jelas memainkan peranan paling penting. Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan dalam mendidik siswanya meskipun caranya berbeda.

3. Faktor lingkungan
  Lingkungan di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.

2.4  Apa dampak permasalahan remaja?
1.  Kenakalan dalam keluarga
Remaja yang labil umumnya rawan sekali melakukan hal-hal yang negatif, di sinilah peran orang tua. Orang tua harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal tertentu. Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan memberontak dengan banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang tua, atau mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam keluarga.

2.  Kenakalan dalam pergaulan
Dampak kenakalan remaja yang paling nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas. Menyeret remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat pergaulan bebas inilah remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang cukup berat.

3.   Kenakalan dalam pendidikan
Kenakalan dalam bidang pendidikan memang sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup mudah untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya, membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.

2.5  Bagaimana cara mengatasi permasalahan remaja?
1.      Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan keadaan apapun.
2.      Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu, sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orangtuanya.
3.      Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau 3 tahun baik lebih tua darinya.
4.      Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone, dan lain-lain.
5.     Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6.      Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
           Masa remaja adalah masa yang sulit dan kritis, karena itu perlunya pemahaman akan arti remaja dan semakin berkembang menjadi dewasa itu seperti apa, sehingga para remaja tidak langsung stres dan kemudian mengira perkembangan itu membuat mereka takut. Maka keluarga lah yang seharusnya memberikan pemahaman pada anak remajanya, supaya tidak bertambah lagi remaja bergaul sembarangan yang ada di Indonesia. Selain orangtua, ternyata lingkungan dapat berpengaruh pada kepribadian remaja. Jadi, para remaja pun dituntut untuk lebih peka terhadap setiap pengaruh yang ada. Remaja harus bisa memilih mana yang baik dari setiap perilaku yang akan mereka lakukan, agar tidak merugikan dirinya dan orang lain.

DAFTAR PUSTAKA



Tidak ada komentar:

Posting Komentar