ILMU SOSIAL DASAR
Disusun Oleh :
Nama :
RIDHO HAFIS
NPM : 56416342
Kelas
: 1IA12
Kata Pengantar
Alhamduillahirobbil Alamin segala
puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, dengan rahmat dan
hidayahnya sehingga saya dapat menyelesikan Makalah ini.
Makalah ini sengaja di buat sebagai salah satu tugas Ilmu sosial Dasar serta sebagai
melengkapi tugas ketiga. Makalah ini akan membahas tentang REMAJA DAN
PERMASALAHANNYA.
Namun disamping itu ini masih jauh dari kesempurnaan, karena manusia tidak
luput dari kesalahan. Karena itu saya mohon maaf abila ada kata kata yang
kurang berkenan di hati para pembaca, serta saya berharap Makalah ini bisa
bermanfaat bagi siapapun yang membacanya.
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
1.2 Rumusan masalah
1.3 Tujuan
dan Manfaat Penelitian
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian remaja ?
2.2 Apa pengertian pergaulan remaja masa kini?
2.3 Faktor apa saja yang menyebabkan permasalahan
remaja?
2.4 Apa dampak permasalahan remaja?
2.5 Bagaimana cara mengatasi permasalahan remaja?
BAB III PENUTUP
3.1 Saran dan Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Pergaulan remaja pada
zaman sekarang ini sudah sampai pada taraf mengkhawatirkan. Semua media massa
baik elektronik maupun cetak dengan leluasa menampilkan hal-hal yang dapat
mengakibatkan merusak akhlak generasi muda pada masa sekarang ini. Remaja dulu dan
kini sangat berbeda dan tidak relevan lagi apabila kita membandingkannya.
Masa remaja adalah masa
transisi ketika anak beranjak dewasa. Masa ini pun dianggap rawan dan
kebanyakan orang tua menjadi gelisah dan khawatir terhadap anaknya yang
menginjak usia remaja. Apakah remaja dapat memilih jalan yang baik, atau justru
salah jalan dalam pergaulan? Fenomena ini sudah tidak asing lagi dalam
kehidupan masa kini, justru hal ini menjadi sangat memprihatinkan karena
perkembangan remaja masa kini lebih banyak jatuh pada jalan pergaulan yang
salah.
Untuk itu peran orang
tua sangat di butuhkan karena untuk mendapingi agar tidak terjerumus ke yang
salah, sehingga remaja tau batasan dengan cara memberikannya hal-hl yang
positif contohnya dengan mengajak kegiatamn keagamaan.
1.2 Rumusan Masalah
1.2.1 Pengertian remaja ?
1.2.2 Apa pengertian pergaulan
remaja masa kini?
1.2.3 Faktor apa saja yang
menyebabkan permasalahan remaja?
1.2.4 Apa dampak permasalahan
remaja?
1.2.5 Bagaimana cara mengatasi permasalahan
remaja?
1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai tugas ketiga
mata kualiah ISD yang di berikan dan di kumpulkan pada tanggal 30 November
2016.
Manfaat dari
penulisan ini adalah dapat di gunakan sebagai gambaran tentang pelajaran Ilmu
Sosial Dasar (ISD).
BAB II
PEMBAHASAN
Para
ahli sependapat bahwa Remaja adalah mereka yang berusia sekitar 13-18 tahun.
Remaja adalah masa peralihan dari anak-anak ke dewasa. Pada usia sekitar 13-18
ini remaja sudah tidak dapat dikatakan sebagai kanak-kanak, namun masih belum
cukup matang untuk dapat dikatakan dewasa. Mereka sedang mencari pola hidup
yang paling sesuai baginya dan inipun sering dilakukan melalui metode coba-coba
walaupun melalui banyak kesalahan. Kesalahan yang dilakukan sering menimbulkan
kekhawatiran serta perasaan yang tidak menyenangkan bagi lingkungan dan orang
tuanya. Kesalahan yang dibuat para remaja hanya akan menyenangkan teman
sebayanya. Hal ini terjadi karena mereka memang masih dalam masa mencari
identitas. Masa remaja merupakan masa perkembangan individu yang sangat
penting.
Sebagai makhluk sosial,
manusia tak lepas dari orang lain. Begitu pula dengan remaja. Ia memerlukan
interaksi dengan orang lain untuk mencapai kedewasaannya. Yang perlu dicermati
adalah bagaimana seorang remaja itu bergaul, dengan siapa, dan apa saja dampak
pergaulannya bagi dirinya, orang lain, dan lingkungannya.
Pergaulan berasal dari
kata “GAUL”.Pergaulan itu sendiri maksudnya kehidupan sehari-hari dalam
persahabatan ataupun masyarakat. Namun tidak demikian dikalangan kebanyakan
remaja saat ini. “Gaul” menurut dimensi remaja-remaja adalah ikut dalam trend,
mode, dan hal-hal yang berhubungan dengan glamoran hidup. Harus masuk ke dalam
geng-geng, sering bergabung, dan konkow-konkow diberbagai tempat seperti mall,
tempat wisata, game center, dan lain-lain. yang mana pada akhirnya, gaul
dimensi remaja akan menimbulkan budaya konsumtif.
Solidaritas dan
kesetiakawanan sering dijadikan landasan untuk terjun kedunia hura-hura. Dengan
“setia kawan” itu pula kebanyakan remaja mulai merokok, minum-minuman keras, mengonsumsi
narkoba, dan bahkan seks bebas. Kalau tidak ikut kegiatan-kegiatan geng ataupun
teman nongkrong bisa dianggap tidak setia kawan, paradigma seperti inilah yang
menggerayangi pikiran sebagian remaja masa kini. Sebenarnya dengan tindakan itu
mereka telah merusak kemurnian makna dari solidaritas dan kesetiakawanan itu
sendiri.
Jika ditinjau lebih dalam “Gaul” tidak akan menimbulkan banyak
dampak negatif jika standar nilai yang dipakai untuk mendefinisikan gaul itu,
standar nilai yang sesuai dengan kebudayaan kita yang penuh dengan tata krama
dan kesopanan. Hanya saja, mengubah sesuatu yang sudah mendarah daging di
sebagian remaja saat ini tidaklah mudah. Semua itu memerlukan sinergi
dari semua pihak, baik oranng tua, keluarga, pemuka masyarakat, pemerintah, dan
yang tak kalah pentingnya adalah peran kita sendiri sebagai remaja yang akan
menjalani kehidupan dalam bingkai kata “gaul” itu sendiri.
Pergaulan
remaja dibagi ke dalam dua aspek, yakni :
1.
Pergaulan
Remaja yang Sehat
a.
Adanya
kesadaran beragama bagi remaja
b.
Memiliki
rasa setia kawan
c.
Memilih
teman
d.
Mengisi
waktu dengan kegiatan yang positif
e.
Laki-laki
dan perempuan memiliki batasan-batasan tertentu
f.
Menstabilkan
emosi
g.
Etika
Pergaulan Remaja
2.
Pergaulan
Remaja yang tidak Sehat
Pergaulan remaja zaman sekarang memang sangat memprihatinkan ,
tidak jarang berbagai berita mengenai kenakalan remaja bermunculan. Mulai dari
genk motor tawuran, seks bebas, sampai pada penggunaan narkotika NAPZA.
2.3 Faktor apa saja yang
menyebabkan permasalahan remaja?
1.
Faktor orang tua
Para orang tua perlu
menyadari bahwa zaman telah berubah. Sistem komunikasi, pengaruh media massa,
kebebasan bergaul dan modernisasi di berbagai bidang. Rumah tangga yang
dipenuhi kekerasan ntah antar orang tua atau pada anaknya jelas berdampak pada
anak. Ketika anak tumbuh remaja, ia akan belajar bahwa kekerasaan adalah bagian
dari dirinya, sehingga adalah hal yang wajar jika ia melakukan kekerasan pula.
Sebaliknya, orang tua yang terlalu melindungi anaknya ketika remaja akan tumbuh
sebagai individu yang tidak mandiri dan dan tidak berani mengembangkan
indentitasnya yang unik. begitu bergabung dengan teman-temannya. Ia akan
menyerahkan dirinya secara total terhadap kelompoknya sebagai bagian dari
identitas yang dibangunnya.
2. Sekolah
Sekolah pertama-tama
bukan dipandang sebagai lembaga yang harus mendidik siswanya menjadi sesuatu.
Tetapi sekolah terlebih dahulu harus dinilai dari kualitas pengajarannya.
Karena itu lingkungan sekolah yang tidak merangsang siswanya untuk belajar
misalnya, suasana kelas yang monoton, peraturan yang tidak relevan, dengan
pengajaran, tidak adanya fasilitas praktikum, dll. Akan menyebabkan siswa lebih
senang melakukan kegiatan diluar sekolah bersama teman-temannya. Baru setelah
itu masalah pendidikan, dimana guru jelas memainkan peranan paling penting.
Sayangnya guru lebih berperan sebagai penghukum dan pelaksana aturan, serta
sebagai tokoh otoriter yang sebenarnya juga menggunakan cara kekerasan dalam
mendidik siswanya meskipun caranya berbeda.
3. Faktor lingkungan
Lingkungan
di antara rumah dan sekolah yang sehari-hari remaja alami, juga membawa dampak
terhadap munculnya perkelahian. Misalnya lingkungan rumah yang sempit dan
kumuh, dan anggota lingkungan yang berperilaku buruk (misalnya narkoba). Begitu
pula sarana transportasi umum yang sering menomor-sekiankan pelajar. Juga
lingkungan kota (bisa negara) yang penuh kekerasan. Semuanya itu dapat
merangsang remaja untuk belajar sesuatu dari lingkungannya, dan kemudian reaksi
emosional yang berkembang mendukung untuk munculnya perilaku berkelahi.
2.4 Apa dampak permasalahan remaja?
1. Kenakalan dalam keluarga
Remaja yang labil umumnya rawan sekali
melakukan hal-hal yang negatif, di sinilah peran orang tua. Orang tua
harus mengontrol dan mengawasi putra-putri mereka dengan melarang hal-hal
tertentu. Namun, bagi sebagian anak remaja, larangan-larangan tersebut malah
dianggap hal yang buruk dan mengekang mereka. Akibatnya, mereka akan
memberontak dengan banyak cara. Tidak menghormati, berbicara kasar pada orang
tua, atau mengabaikan perkataan orang tua adalah contoh kenakalan remaja dalam
keluarga.
2. Kenakalan dalam pergaulan
Dampak kenakalan remaja yang paling nampak adalah dalam hal pergaulan. Sampai
saat ini, masih banyak para remaja yang terjebak dalam pergaulan yang tidak
baik. Mulai dari pemakaian obat-obatan terlarang sampai seks bebas. Menyeret
remaja pada sebuah pergaulan buruk memang relatif mudah, dimana remaja sangat mudah
dipengaruhi oleh hal-hal negatif yang menawarkan kenyamanan semu. Akibat
pergaulan bebas inilah remaja, bahkan keluarganya, harus menanggung beban yang
cukup berat.
3.
Kenakalan dalam pendidikan
Kenakalan dalam bidang pendidikan memang
sudah umum terjadi, namun tidak semua remaja yang nakal dalam hal pendidikan
akan menjadi sosok yang berkepribadian buruk, karena mereka masih cukup mudah
untuk diarahkan pada hal yang benar. Kenakalan dalam hal pendidikan misalnya,
membolos sekolah, tidak mau mendengarkan guru, tidur dalam kelas, dll.
2.5 Bagaimana cara mengatasi
permasalahan remaja?
1.
Pentingnya kasih sayang dan perhatian yang cukup dari orang tua dalam hal dan
keadaan apapun.
2.
Pengawasan dari orang tua yang tidak mengekang. Pengekangan terhadap seorang
anak akan berpengaruh terhadap kondisi psikologisnya. Di hadapan orang tuannya
dia akan bersikap baik dan patuh, tetapi setelah dia keluar dari lingkungan
keluarga, dia akan menggunakannya sebagai pelampiasan dari pengekangan itu,
sehingga dia dapat melakukan sesuatu yang tidak diajarkan orangtuanya.
3.
Seorang anak hendaknya bergaul dengan teman yang sebaya, yang hanya beda 2 atau
3 tahun baik lebih tua darinya.
4.
Pengawasan yang lebih terhadap media komunikasi, seperti internet, handphone,
dan lain-lain.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
5. Perlunya bimbingan kepribadian bagi seorang anak agar dia mampu memilih dan membedakan mana yang baik untuk dia maupun yang tidak baik.
6.
Perlunya pembelajaran agama yang diberikan sejak dini, seperti beribadah dan
mengunjungi tempat ibadah sesuai agamanya.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan dan Saran
Masa
remaja adalah masa yang sulit dan kritis, karena itu perlunya pemahaman akan
arti remaja dan semakin berkembang menjadi dewasa itu seperti apa, sehingga
para remaja tidak langsung stres dan kemudian mengira perkembangan itu membuat
mereka takut. Maka keluarga lah yang seharusnya memberikan pemahaman pada anak
remajanya, supaya tidak bertambah lagi remaja bergaul sembarangan yang ada di
Indonesia. Selain orangtua, ternyata lingkungan dapat berpengaruh pada
kepribadian remaja. Jadi, para remaja pun dituntut untuk lebih peka terhadap
setiap pengaruh yang ada. Remaja harus bisa memilih mana yang baik dari setiap
perilaku yang akan mereka lakukan, agar tidak merugikan dirinya dan orang lain.